Strategi mempertahankan produk agar tetap diperlukan pelanggan
Strategi Mempertahankan Produk Dari Segi Kegunaan
Salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan pelanggan dan agar dapat
memperbesar keuntungan bisnis adalah dengan variasi produk atau biasa disebut upselling.
Upselling
atau variasi produk adalah teknik penjualan dengan melakukan usaha-usaha untuk
membuat pelanggan membelanjakan uangnya untuk produk yang jumlah totalnya lebih
tinggi dari perencanaan belanja mereka sebelumnya. Manfaatnya adalah, tentu
profit penjualan akan makin meningkat dan membawa keuntungan yang lebih besar.
Beberapa
cara melakukan variasi produk sebagai berikut.
1.
Tawarkan Variasi Produk Sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan
Kepekaan dan pengetahuan seorang pengusaha terhadap
produk yang ditawarkan bagi konsumen sangat berpengaruh terhadap kesuksesan
strategi variasi produk. Semakin pengusaha mengetahui detil perbedaan antara
satu produk dengan yang lainnya, maka akan dapat menyampaikan informasi
tersebut kepada pelanggan dan meyakinkan mereka tentang kelebihan masing-masing
produk.
2.
Ciptakan Kebutuhan untuk Memuaskan Pemakaian Produk
Cara lainnya untuk melakukan variasi produk atau
upselling adalah dengan menciptakan skenario untuk membuat pelanggan
seolah-olah membutuhkan produk tersebut. Dengan melakukan metode ini,
sebenarnya tidak perlu membuang banyak tenaga untuk menawarkan ataupun
menjelaskan kelebihan produk. Pasalnya, pembeli akan datang sendiri dan membeli
produk dengan harga yang lebih tinggi karena memang merasa butuh.
3.
Gunakan Taktik Promosi
Diskon memang terkesan menurunkan harga penjualan.
Tapi jangan salah, kalau berhasil mengeksekusi strategi promosi dan
menyampaikannya dengan baik sehingga banyak pelanggan pula yang membeli produk
diskon, omzet penjualanpun akan naik.
Yang terpenting dalam menetapkan diskon adalah harus
tetap menghitung jumlah dan kapasitas produk atau layanan yang dimiliki.
Strategi Mempertahankan Produk Dari Segi Harga
Strategi Penetapan Harga Produk
Yang Sudah Mapan
Menurut
Tjiptono (2001 : 174) ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan
harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang
sudah ada di pasar, diantaranya adalah :
1.
Adanya perubahan dalam lingkungan pasar, misalnya pesaing besar menurunkan
harga.
2.
Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadinya perubahan selera konsumen.
Dalam
melakukan peninjauan kembali penetapan harga yang telah dilakukan, perusahaan
mempunyai tiga alternatif strategi, yaitu:
1. Mempertahankan Harga, strategi ini dilaksanakan dengan tujuan
mempertahankan posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan citra yang baik di
masyarakat.
2. Menurunkan Harga, Strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena
perusahaan harus memiliki kemampuan finansial yang besar, sementara konsekuensi
yang harus ditanggung, perusahaan menerima margin laba dengan tingkat yang
kecil.
Ada tiga alasan atau penyebab perusahaan harus menurunkan harga produk
yang sudah mapan.
a.
Strategi Defensif, dimana perusahaan memotong harga guna menghadapi persaingan
yang makin ketat.
b.
Strategi Ofensif, di mana perusahaan mempunyai tujuan untuk memenangkan
persaingan dengan produk kompetiter.
c.
Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang disebabkan oleh perusahaan lingkungan.
Misalnya inflasi yang berkelanjutan Dan adanya kenaikan harga yang makin
melonjak yang menyebabkan konsumen makin selektif dalam berbelanja dan dalam
penentuan harga.
3. Menaikan Harga, suatu perusahaan melakukan kebijakan menaikan harga
dengan tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi dan
untuk melakukan segmentasi pasar tertentu. Agar strategi ini dapat memberikan
hasil yang memuaskan, ada dua persyaratan yang harus dilakukan oleh perusahaan,
antara lain :
a.
Elastisitas harga relatif rendah, namun elastisitas tetap tinggi bila berkaitan
dengan kualitas dan distribusi.
b.
Dorongan (reinforcement) dari unsur bauran pemasaran lainnya tetap menunjang.
Strategi Mempertahankan Produk Dari Segi Teknologi
Guru
Besar Bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald
Kasali, memberikan kiat agar perusahaan dapat memenangkan persaingan yang
semakin ketat, termasuk dengan maraknya bisnis online yang
mulai mengambil "kue" bisnis konvensional.
Strategi pertama, tutur Rhenald, lakukan self disruption dengan mengganti cara kerja secara revolusioner.
Mengubah produk dan membangun sistem online untuk menghubungkan perusahaan
dengan pasar, serta memperbaiki struktur biaya maupun proses bisnis.
Kedua, lakukan kolaborasi
dengan bisnis-bisnis baru yang sudah berkembang atau mulai tumbuh di pasar.
Carilah pola kerja sama yang dapat memangkas biaya. Ketiga, melatih semua
jajaran eksekutif untuk memahami makna disruption dan membongkar pola pikir (mindset)
mereka.
Terakhir, refokus segmen. Periksa di mana segmen yang masih terbuka dan
tercipta dalam waktu cepat. Mana yang sudah ditinggalkan, mana yang mengecil.
Reformulasikan kembali strategi tanpa harus menunggu akhir tahun.
Ekonom
sekaligus Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah, mengatakan, di tengah
gempuran teknologi yang berkembang cepat dan menjamurnya toko online,
perusahaan dituntut untuk berinovasi serta mengikuti perkembangan zaman. Tidak
melulu terpaku pada gaya lama, sehingga konsumen lari mengikuti perubahan pola
konsumsi. Selain teknologi, faktor lain juga ada penurunan
daya beli. Masyarakat cenderung mencari barang lebih murah, sehingga
mempengaruhi pola konsumsi. Yang tadinya masih menerima kemahalan, sekarang
mencari kanal baru yang menawarkan harga lebih murah.
Langkah
pertama perusahaan harus mengevaluasi strategi bisnis. Artinya mengikuti perkembangan tren saat ini, baik itu target pertumbuhan dan rencana
investasi yang tentunya melibatkan teknologi.
Strategi Mempertahankan Produk Dari Segi Lingkungan
Beberapa
alternatif strategi untuk memilih Lingkungan pasar adalah :
a.
Singel segment concentration, yaitu
fokus pada 1 kelompok dengan kebutuhan yang hampir sama. Tujuan perusahaan
adalah mendominasi segmen tersebut.
b.
Selective specialization, memilih
sejumlah segmen yang menarik dan berpotensi sebagai penghasil uang.
c.
Product specialization, perusahaan
berkonsetrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang di jual hanya pada
beberapa segmen.
d.
Market specialization, perusahaan
berkonsetrasi dalam melayani banyak kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan
tertentu.
e.
Diferensiasi (berbeda atau yang membedakan)
Diferensiasi
yakni mendiferensiasikan penawaran pasar perusahaan yang sesungguhnya untuk
menciptakan nilai pelanggan yang unggul.
f.
Positioning (posisi pasar)
Positioning
merupakan pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas. Berbeda, dan di
inginkan di bandingkan produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.
Strategi
positioning ini menunjukkan bagaimana perusahaan memposisikan dirinya dengan
pesaing utamanya dalam memenuhi kebutuhan pembeli dalam target pasar.
Positioning bukanlah merupakan seseuatu yang dilakukan terhadap produk tetapi
adalah membentuk suatu ceruk dalam pikiran konsumen. Positioning mempunyai
peran yang penting dalam membentuk image tentang produk atau bisnis di dalam
pikiran konsumen, sehingga konsumen
mempunyai persepsi tertentu tentang produk tersebut.
Komentar
Posting Komentar