WHO AM I ?

WHO AM I ?

SOLEHA ANGGRAENI SAFITRI.

      Itulah nama saya. Nama tersebut pemberian kedua orang tua saya dan almarhum kakek saya. Nama SOLEHA diambil karena orang tua saya berharap saya menjadi anak yang Sholehah, lalu kata ANGGRAENI diambil dari nama seorang dokter. Waktu itu orang tua saya ke dokter untuk periksa kandungan lalu bertemu dengan dokter yang bernama Anggraeni. Orang tua saya tertarik dengan nama tersebut, karena orang tua saya berharap anaknya cantik dan pintar seperti dr. Anggraeni. Kakek saya mengusulkan untuk menambahkan nama Safitri kepada orang tua saya, karena pada waktu saya dilahirkan setelah hari raya Idul Fitri masih suasana bulan fitri.

                Saya dilahirkan di Cirebon pada tanggal 18 September 1996, tepatnya pada hari Rabu malam. Jika dalam penanggalan atau kalender Jawa yaitu pada tanggal 5 Jumadil Awal 1929, Rebo Legi. Kedua orang tua saya asli orang Cirebon. Keluarga saya turun temurun keturunan Jawa, hanya saja Jawa Cirebon artinya lebih ke Jawa tetapi Jawanya Jawa Cirebon. Saya anak keempat dari enam bersaudara. Menurut orang tua saya, pada saat saya dilahirkan diantara semua anak-anak orang tua saya yang lain berat badan sayalah yang paling besar. Tetapi saat ini justru sayalah yang paling kecil diantara saudara saya yang lain. Itu karena pada saat saya masih bayi, saya pernah sakit dengan demam yang cukup tinggi sehingga diharuskan untuk dirawat di rumah sakit. Karena pada saat itu dokter sempat bingung mencari pembuluh darah saya hendak menyuntikkan jarum untuk diinfus maka disuntikkanlah dikepala, mungkin disitulah pengaruh obat pada tubuh saya.

                Memasuki usia 6 tahun sebenarnya saya sudah didaftarkan untuk sekolah dasar oleh orang tua saya, tetapi pihak sekolah menyarankan untuk mendaftarkan diri kembali ditahun berikutnya karena perawakan tubuh saya yang kecil. Akhirnya di umur 7 tahun saya baru bisa sekolah dasar di SDN Majasem 2 Kota Cirebon tidak terlalu jauh dengan rumah. Kemudian saya melanjutkan ke SMPN 4 Cirebon atas kemauan saya sendiri dan anjuran dari wali kelas. Saya bersekolah di Cirebon hanya sampai SMP. Setelah lulus SMP saya pindah ke Garut dengan bibi saya dan bersekolah disana. Bibi saya mendaftarkan saya ke SMK dengan tujuan agar setelah lulus bisa langsung kerja dikarenakan keadaan ekonomi keluarga. Saat itu saya ingin sekali mengambil jurusan tata boga, tetapi karena biaya sekolah yang mahal dan jaraknya yang lumayan jauh dari rumah, bibi saya menolak dan lebih memilih untuk mendaftarkan saya ke sekolah yang terdekat dari rumah. Karena bibi yang menyekolahkan saya pada waktu itu mau tidak mau saya harus menurut dan didaftarkan di SMKN 10 Garut. Sekolah yang bibi daftarkan tergolong masih baru didirikan dan hanya memiliki dua jurusan, Otomotif dan Multimedia. Lagi dan lagi saya kembali menuruti permintaan bibi saya, karena keadaan akhirnya saya mengambil jurusan Multimedia karena jika saya mengambil otomotif murid perempuannya sedikit hanya satu atau dua orang, laki-laki lebih mendominasi. Sampai akhirnya saya lulus SMK, saya langsung dibawa oleh kakak saya ke Bekasi untuk merantau, mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membantu ekonomi keluarga.

                Tiga bulan menganggur pontang-panting mencari pekerjaan kemana-mana akhirnya saya mendapatkan pekerjaan di Jakarta. Dari semenjak saya masih sekolah di SMK, sebenarnya sudah tertanam dalam diri saya untuk bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Karena saya sadar pendidikan SMK saja tidak cukup, bagi keluarga saya pendidikan itu penting dan tinggi derajatnya. Satu tahun bekerja sudah saya niatkan untuk daftar kuliah pada tahun ajaran baru. Akhirnya saya mantapkan pilihan saya untuk kuliah di Universitas Esa Unggul di Jakarta mengambil jurusan Psikologi. Sengaja saya mengambil kelas karyawan agar saya bisa bekerja sambil kuliah. Saya tertarik dengan dunia psikologi karena saya suka mempelajari karakter orang, mengenal sifat dan kepribadian orang yang bermacam-macam. Saya juga tertarik dengan mereka yang suka merekrut orang-orang yang ingin bekerja di suatu perusahaan.

Semenjak SD saya sudah sering ditinggal sendiri oleh kedua orang tua saya, sehingga terbentuklah sifat mandiri dalam diri saya dari kecil. Seperti dulu pada saat saya masih SMK setiap kali liburan semester saya selalu pulang ke rumah bolak-balik dari Garut ke Cirebon hanya seorang sendiri. Saya termasuk orang yang berani, dalam artian kemanapun saya pergi walaupun hanya seorang diri saya berani. Saya termasuk orang yang penurut, jika menurut saya hal itu benar dan memang pantas untuk dijalani saya akan menjalaninya. Saya juga termasuk orang yang keras, jika saya sudah memiliki keinginan saya akan berusaha semampu saya untuk bisa mendapatkan apa yang saya inginkan. Saya orang yang berkomitmen dan konsisten terhadap suatu hal, saya akan berusaha menepati janji saya sebisa mungkin dan tidak ingin mengecewakan siapapun orang yang mempercayai saya.

Menurut teman-teman saya orangnya cerewet, memang hal itu saya dapatkan dari ibu saya yang cerewet terhadap anak-anaknya. Saya orangnya tidak mudah percaya pada seseorang, kecuali jika orang itu bisa dipegang bicaranya. Kadang saya adalah orang yang mudah menyerah, jika sudah berkali-kali saya coba namun saya tetap tidak bisa maka setelahnya saya tidak mau mencoba lagi, saya lebih memilih mencoba yang baru. Saya mudah bosan, saya tidak suka jika harus melakukan hal yang sama berulang-ulang. Saya lebih suka suatu hal yang dinamis dan menyenangkan. Saya orang yang bertanggungjawab, jika saya sudah mengambil keputusan, saya akan menjalaninya semampu saya dan menerima apapun resikonya. Saya cenderung egois, saya akan lebih mengutamakan kepentingan saya terlebih dahulu dibandingkan yang lain tetapi saya mudah berempati terhadap suatu hal, jika rasa empati saya sudah mengalahkan ego dalam diri saya, saya akan lebih mendahulukan rasa empati saya hingga saya lupa apa yang menjadi prioritas saya.


                Saya mampu membaca keadaan, jika saya sedang dalam kondisi tertentu saya mampu menganalisa hal tertentu entah itu keadaan atau suatu hal. Dengan menganalisa keadaan tersebut saya akan mencoba untuk mengevaluasi setelahnya dan memperbaiki semampu saya. Cita-cita saya selalu berubah-ubah semenjak kecil sampai sekarang. Namun, jauh dari hati kecil saya apapun yang akan terjadi dimasa yang akan datang saya selalu berharap saya menjadi orang sukses, membahagiakan orang tua dan keluarga saya, membuat mereka bangga atas apa upaya yang saya capai selama ini. Tidak ada alasan bagi saya untuk bisa hidup mewah, santai dan berfoya-foya. Bagi saya hidup adalah suatu perjuangan, walau sepahit apapun rasanya tetapi harus dijalani dan disyukuri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi mempertahankan produk agar tetap diperlukan pelanggan

PENGERTIAN MS.OFFICE dan Sejarahnya