Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

HAKEKAT MANUSIA MENURUT SOREN AABYE KIERGAARD (1813-1855)

Gambar
Sejarah Singkat Kierkegaard Soren Aabye Kierkegaard (1813-1855) adalah seorang filsuf dan teolog abad ke 19 yang berasal dari Denmark. Hidup singkat Kierkegaard dimulai dan diakhiri di Danish city of Copenhagen. Lahir di Kopenhagen tanggal 5 Mei 1813 dan meninggal di kota yang sama pada tanggal 11  November 1855 pada usia 42 tahun. Kierkegaard adalah sosok pribadi yang kadang agak aneh, kadang-kadang sinis dan kadang-kadang pemikir religius yang sangat mendalam. Ia dibesarkan di sebuah keluarga Kristen yang didominasi oleh ayah-seorang kaya tapi melankolis-yang tersiksa oleh perasaan bersalah.  Ia mengikuti keinginan ayahnya dan masuk ke Universitas Kopenhagen tahun 1830 untuk belajar teologi, namun sikap memberontak terhadap pendidikan di keluarganya telah mengalihkannya dari pengajaran yang serius terhadap rencana awal. Sikap Kierkegaard yang tak memiliki motivasi untuk belajar teologi, digantikan dengan minat besar pada sastra dan filsafat dan sangat antusias pada keh

Pemikiran Jean Paul Sartre Mengenai Kebebasan Dalam Eksistensialisme

Gambar
HIDUP DAN KARYA SARTRE Jean-Paul Sartre lahir dalam tahun 1905 sebagai putra dari Jean-Batiste, seorag perwira Angkatan Laut Prancis, dan Anne-Marie Schweiter. Sejak muda, ia sudah memperlihatkan minat dan bakatnya yang besar pada karya-karya sastra. Minatnya pada filsafat tumbuh ketika ia bertemu dengan Hendri Bergson (1849-1941) di Ėncole Normale, Paris, tempat ia belajar. Antara tahun 1934-1935, Sartre menghabiskan waktunya di Institut Francais di Berlin, di mana ia mempelajari fenmonologi Husserl. Sartre menulis buku Transcenental Ego (1936) di Jerman ketika ia masih berada di Institut tersebut. Ia mengaku bahwa bukunya itu ditulis atas pengaruh dari Husserl. Di Berlin ia juga menulis novelnya yang terkenal La Nausėe (rasa mual) yang dianggapnya sendiri sebagai karyanya yang terbaik sampai akhir kariernya. Selama perang dunia II, Sartre aktif dalam gerakan pertahanan Prancis sampai menjadi seorang tawanan perang tentara Jerman. Di kamp tahanan perang, ia membaca tulisa