Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

HAKIKAT MANUSIA MENURUT AUGUST COMTE

Gambar
Tahapan Berpikir menurut Auguste Comte yang berkaitan dengan practical actvity (kehidupan masyarakat) : 1.Tahap Teologis Merupakan periode paling lama dalam sejarah manusia dan untuk analisis yang lebih terinci, Comte membaginya dalam periode fetisisme, politeisme, monoteisme. a. Fetisisme merupakan bentuk pikiran yang dominan dalam masyarakat primitif, meliputi meliputi kepercayaan bahwa semua benda memiliki kelengkapan kekuatan hidupnya sendiri. b. Politeisme merupakan kepercayaan akan sejumlah hal-hal supernatural yang meskipun berbeda-beda dari benda benda-alam, namun terus mengontrol semua gejala alam. c. Monoteisme merupakan kepercayaan dengan satu sang pencipta alam semesta, begitu pikiran manusia terus maju, kepercayaan akan banyak dewa itu digantikan dengan kepercayaan akan satu tuhan. Dalam tahap ini banyak hal-hal yang berkaitan dan dapat kita temui dalam masyarakat sekarang ini, antara lain adanya kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu ya

Kehendak Berkuasa Menurut Pemikiran Filsafat Nietzsche

Gambar
Friedrich Wilhelm Nietzsche “Dunia ini adalah kehendak untuk berkuasa – dan tidak ada yang lainnya! Kaulah sendiri yang menjadi kehendak untuk berkuasa ini – dan tidak ada lagi yang lainnya!” Sosok Nietzsche dikenal dengan pemikiran yang sangat unik dalam menanggapi fenomena kemanusiaan yang terjadi pada era abad ke-18. Dalam beberapa sumber tertentu sosok Nietzsche dikenal dengan pengaruh radikalnya. Oleh beberapa sebab, karya-karyanya bersifat ambiguitas dalam menanggapi fenomena kemanusiaan yang terjadi. Dari buah karyanya, Nietzsche menjadi orang yang berpengaruh pada pemikiran post-moderenisme. Dibalik itu, seperti yang tampak dalam sifat ego Nietzsche, filsafatnya juga salah satu pendobrak awal pemikiran eksistensi yang dikembangkan oleh para tokoh-tokoh kontemporer. Gaya filsafatnya amat khas, yakni mengkritik segala sesuatu dan menyampaikan gagasan filosofis dengan gaya yang tidak lazim. Ia hadir sebagai semacam penentang kemapanan, baik dalam gaya bahasa, sej